Pemodelan (modeling) adalah proses
merancang peranti lunak (software) sebelum melakukan pengkodean (coding). Model
peranti lunak dapat dianalogikan seperti pembuatan blueprint pada pembangunan
gedung. Membuat model dari sebuah sistem yang kompleks sangatlah penting,
karena orang tidak dapat memahami sistem semacam itu secara menyeluruh. Semakin
kompleks sebuah sistem, semakin penting pula penggunaan teknik pemodelan yang
baik. Dengan menggunakan model di harapkan pengembangan peranti lunak dapat
memenuhi semua kebutuhan pengguna dengan lengkap dan tepat, termasuk
faktor-faktor seperti scalability,robustness, security, dan sebagainya.
Unified Modeling Language (UML) adalah
sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi,
merancang dan mendokumentasikan sistem peranti lunak. UML menawarkan sebuah
standar untuk merancang model sebuah sistem pengembangan software berbasis OO
(Object-Oriented). Secara konsep dasar, UML mendefinisikan delapan diagram
sebagai berikut. UML tidak hanya merupakan sebuah bahasa pemograman dalam bentuk
visual saja,
namun juga dapat dihubungkan ke berbagai bahasa pemograman, seperti contohnya JAVA,
C++, Visual Basic, atau bahkan dihubungkan secara langsung ke dalam sebuah
object-oriented
database. Secara konsep dasar, UML mendefinisikan diagram sebagai
berikut.
2.9.1 Use Case Diagram
Use
Case Diagram menggambarkan fungsionalitas dari sebuah sistem (apa fungsinya),
yang merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem (sebuah
pekerjaan). Misalnya menambah data/membuat laporan. Aktor adalah sebuah entitas
manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan terntentu. Sebuah use case dapat meng-include
fungsionalitas use case lain. Sebuah use case dapat di-include oleh lebih dari
satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan
cara menarik keluar fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar
fungsionalitas yang common. Sebuah use case juga dapat meng-extend use case
lain dengan behaviournya sendiri.
2.9.2 Class Diagram
Class
adalah sebuah spesifikasi objek, yang memiliki atribut/properti dan
layanan/fungsional (metode/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan
deskripsi kelas, package dan objek beserta hubungan satu sama lain, seperti
containment, pewarisan,asosiasi dan lain-lain. Kelas memiliki tiga hal pokok :
Nama ( dan stereotype), Atribut, dan Metode.
Hubungan
antar kelas:
·
Asosiasi, yaitu
hubungan statis antarkelas, biasanya menggambarkan kelas yang memiliki atribut
berupa kelas lain. Terdapat banyak jenis asosiasi, misalnya :
Ø asosiasi
sederhana : bentuk asosiasi sederhana.
Ø agregasi
yaitu hubungan yang menyatakan bagian, biasanya hubungan data master dan
detailnya.
Ø navigability
menunjukan arah query/komunikasi antar-objek, bisa satu atau dua arah, terlihat
pada tanda panahnya.
Ø campuran/composit
: campuran aosiasi
·
Generalisasi, yaitu
hubungan hierarkis antara anak dan bapak, karena kelas dapat di turunkan dari
kelas lain dan mewarisi semua atribut dan metode kelas asalnya serta
menambahkan fungsioanlitas baru
·
Implementasi (Realization) yaitu hubungan
antara objek yang menjamin adanya pola khusus dalam perilaku anggota objek
lainnya. Ini dapat diwujudkan dengan adanya kelas yang mengimplementasikan
interface tertentu
·
Ketergantungan
(depency) yaitu sebuah kelas yang membutuhkan objek lain untuk bisa
memfungsikan dirinya sendiri dengan baik.
2.9.3 Activity
Diagram
Diagram
ini menggambarkan berbagai aktivitas dalam sistem yang sedang di rancang, mulai
dari titik awal, melalui kondisi (decision) yang mungkin terjadi, kemudian
sampai titik akhir. Diagram ini juga mampu menggambarkan proses pararel yang
mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Diagram ini tidak menggambarkan
perilaku/proses internal sebuah sistem maupun interaksi antar-subsistem, tetapi
lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas secara umum
(global).
Diagram
ini dilambangkan dengan segi empat dengan sudut membuat (lebih bulat dari
statechart) untuk menggambarkan aktivitas, dan memiliki kondisi (decision) yang
di gunakan untuk mengambil keputusan /percabangan. Untuk mengilustrasikan
proses-proses paralel di gunakan titik sinkronisasi yang dapat berupa titik,
garis horizontal atau vertikali.
2.9.4 Sequence
Diagram
Diagram
ini menggambarkan interaksi antarobjek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk
pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang di gambarkan terhadap
waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi
horizontal (objek-objek yang terkait). Biasa digunakan untuk menggambarkan
skenario atau rangkaian langkah-langkah yang di lakukan sebagai respon dari
sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari sebuah aktivitas
tertentu, kemudian berproses mengikuti urutan tertentu, yang bisa terlihat
melalui messae antar objeknya.
2.9.5 Collaboration
Diagram
Collaboration
diagram juga menggambarkan interaksi antarobjek seperti sequnce diagram, tetapi
lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu
penyampaian message. Setiap message memliki urutan angka, level tertinggi
dimulai dari nomor 1,sedangkan untuk message dari level yang sama memiliki
prefiks yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar